Kita tak meninggalkan mereka untuk sampai pada titik ini.
Yang membuat kita berbeda hanya pilihan yang kita ambil untuk sampai pada titik ini.
--------------------
Dekonstruksi Akademisi
Bagaimana mungkin kalian menamai kalian akademisi
Sedang untuk sekedar mencari kebenaran saja kalian pakai emosi
Bagaimana mungkin kalian berteriak anti korupsi
Sedang untuk mendapat niali saja kalian melobi
Bagaimana mungkin kalian berbangga diri
Sedang mengerjakan ujian saja tengok kanan kiri
Bagaimana mungkin kalian menyebut kalian mahasiswa mandiri
Sedang tugas dan skripsi didapat dari meng-copy
Ah sudahlah
Suatu ketika aku mendapati paper temanku yang setelah kubaca isinya sama persis dengan paperku yang ku email padanya beberapa hari sebelumnya. Tadinya kupikir hanya akan dijadikan sebagai referensi untuknya. Nyatanya hampir selurhnya ia cangkok. Hanya introduction dan sedikit bagian lain.
Aku tidak menyayangkan atas nilai A yang ia peroleh. Aku menyayangkan kualitas mentalnya. Bahkan ketika ia tau bahwa aku tau bahwa ia meng-copy paperku, ia hanya diam dan duduk dipojokan (
Aku mencoba melupakan ini. Ah sudahlah, aku masih banyak stok nilai A. Sombong !
Semester itu berahir dengan hanya satu nilai B di indeks prestasiku. Lagi-lagi sombong !
Lagi-lagi ia menorehkan luka yang sulit aku abaikan. Entah apa yang ia masksudnya namun bagiku ia merusak rantai kepercayaan diantara kami. ke-ember-anya meluakai hati nuraniku.
Setelah beredar kabar hampir sebagian besar kelas mendapat nilai E untuk satu mata pelajaran. Sekat diantara mereka dan kami semakin membentang lebar. Hati kecilku sedih. sungguh. di akhir masa kuliah yang mestinya dipenuhi suasana haru biru penuh
Tragedi nilai E itu memunculkanya lagi sebagai tokoh penggagas penyelamatan nilai bagi sebagian besar kelas. Lalu gaya persuasifnya dan kemahiran melobinya yang membuatku lebih baik tidak mengetahui sepak terjangnya sama sekali. Lagi-lagi aku tak menyalahkan usahanya mendapat nilai bagus.Aku hanya menyayangkan kualitas mentalnya saja. Lah kalau setiap dapat nilai jelek terus protes njuk piye?. Kalo memang copy-paste ya terima sajalah. Kalau ndak ya gapapa sih.
Ah sudahlah....
Aku masih berharap sekat yang membentang lebar dan angkuh itu akan runtuh. Tapi rasanya aku pun masih harus membenahi diriku sendiri untuk itu. Setelah kita sama-sama memakai toga nanti aku harap kita sama-sama belajar menjadi manusia yang lebih baik.
13 Peserta sidang skripsi
Anggit, Ical, Amir, Me
Amir, Me, Anggit
Heal The Class (From Heal The World Lyric by Michael Jackson)
There's a place in your heart
And I know that it is love
And this place could be much
Brighter than tomorrow
And if you really try
You'll find there's no need to cry
In this place you'll feel
There's no hurt or sorrow
There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place
And I know that it is love
And this place could be much
Brighter than tomorrow
And if you really try
You'll find there's no need to cry
In this place you'll feel
There's no hurt or sorrow
There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place
Heal the class
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
Apa yang membuat kita berbeda memang hanya soal 'pilihan'. Pilihan untuk belajar dengan sungguh-sungguh atau tidak. Pilihan untuk bertanggung jawab pada tugas-tugas dari dosen atau tidak. Pilihan untuk membiasakan diri tidak melakukan plagiarisme atau tidak. Pilihan untuk tidak diam-diam meng-copy tugas temanya atau tidak. Pilihan untuk sungguh-sungguh berusaha memahami apa yang kita pelajari atau tidak. Pilihan untuk legowo atas nilai yang kita peroleh atau tidak. Pilihan untuk jujur atas kemampuan kita atau tidak. Pilihan untuk merelakan tidak bersenang-senang bahkan mengurangi waktu tidur untuk belajar atau tidak. Dan yang terpenting adalah pilihan untuk jujur pada diri sendiri.