sudut kantor, 30 Agustus 2012
entahlah..banyak oranng memberikan petunjuk untuku menata apa yang orang sebut 'masa depan'. tapi aku masih saja duduk disini, didepan monitor dan keyboard yang semakin menyiksa mataku dari hari ke hari. aku masih disini, berkutat dengan pekerjaan-pekerjaan, dengan rutinitas dan orang-orang yang itu saja. aku mulai meninggalkan angan-anganku tentang cita-cita, pekerjaan yan gluar biasa dan sebagainya. aku ingin bahagia menjadi perempuan yang biasa-biasa saja.
sesekali rinduku pada masa laluku membuncah, masa dimana aku merasa sangat aman berada dalam rumah, dengan seluruh anggota keluarga bercengkerama setiap sore, ayah, ibu, mba, adik.. sederhana saja, mungkin makan singkong rebus atau masakan ibu yang selalu dari hati. tapi sungguh itulah yang membuatku rindu....
tekadku untuk mandiri setelah lulus SMK tak terbantah lagi..kuinjakan kaki disini.. disisi kakaku..berjuang bersamanya, hidup berdua merangkai angan-angan tentang target pekerjaan yang akan kita capai. ya.. dan kita berhasil.. setidaknya pekerjaan kita lebih baik dari yang lain. aku bersyukur, dan berterima kasih banyak padanya. tentu saja! dialah yang membuka jalan untuk jalan 'mandiri'ku ini. mengantarkanku ke perjuangan berikutnya: kembali ke bangku menuntut ilmu dan meraih toga.
dan tentu mengantarkanku pada kehidupan cintaku saat ini...
mengenalnya disemester pertama kuliahku, aku melihatnya, jujur, terbuka dan sangat tulus.... aku tak yakin hingga saat ini sebenarnya, apa aku cukup pantas untuk sebaik itu mendampinginya. tapi dia begitu terbuka, mungkin tak peduli pada ketakutan-ketakutanku itu, membuatku merasa dia menggenggam tanganku dengan sangat erat. menepiskan penyusutan mentalku. dia begitu indah mengisi hari-hariku, begitu kuat menggandengku. aku bahagia, sangat bahagia. laki-laki yang jujur, penyayang, sederhana ada disisiku.. membuatku lupa aku punya teman.. ah...dari dulu aku selalu begitu.. hanya bisa fokus pada satu.. dia sungguh membuatku merasa kaya raya bahkan disaat saldo atm-ku nyaris sirna. aku tetap bahagia..karena mengenang hari-hari bersamanya membuatku sangat bahagia..terkadang sampai lupa pada selera makanku..hah..aku tetap bahagia...
dan orang-orang itu? orang-orang dari masa laluku?mantan-mantan pacarku yang kuhitung ada sekitar 7 silih berganti mendatangiku lagi.... ada yang terdalam pada saat itu.. tapi aku sudah bertekad.. aku sudah berjanji pada diriku sendiri.. aku hanya akan berfokus padanya.. laki-laki yang sholat 5 waktu, sederhana, sopan, menyenangkan, tulus..yang di mataku sempurna itu..untuk apa aku menengok yang lain?
aku telah mematerai janjiku..
janji bahwa kali ini aku bukan perempuan yang mudah menengok,
mudah meninggalkan..
aku telah menemukanya..
muara pencarianku..
pelabuhan angan-angankui..
hampir setahun aku berdua bersamanya.. semuanya indah.. dan aku masih disini.. di depan monitor dan keyboard ini.. menggerak-gerakan kursor dengan mouse ini.. tak ada angan membumbung mengenai pekerjaan seperti aku yang dulu.. yang penasaran pada pekerjaan ini dan itu. aku disini.. cuma punya harapan.. menjadi lebih dekat dengan-Nya bersamanya, menikah, punya keturunan dan hidup sederhana, berbahagia disuatu tempat..mungkin disebelah rumah orang tuaku.. ah iya.. orang tuaku pasti kesepian.. tak ada tetangga dekat.. dan ibu malas bersosialisasi kalau hanya sekedar merumpi ini dan itu, membicarakan tetangga yang lain.. ibuku... sosok yang paling inspiratif dalam hidupku.. kepandaianya menyimpan kepedihan, menelan kekecewaan, kesungguhanya menjaga kami anak-anaknya dari pergaulan yang tak waras, kegigihanya membantu menafkahi kami... bu..aku akan kembali nanti.. dengan orang yang kupilih dan telah meilihku ini, yang telah kuperkenalkan padamu..dan kau mengaminkan..aku tau kaupun melihat ketulusanya..
dan teman-teman masa kecilku.. rena, ncus,lilis..lucu ya? kita bahkan taks aling berkomunikasi.. bukan kita, maksudku aku dengan kalian.. apa kalian pikir aku melupakan kalian? dengan pacarku yang sekarang? tidak. sungguh tidak. kalian punya tempat sendiri dihatiku. hanya saja aku terkadang begitu marah..entah marah yang seperti apa... aku sulit sekali mendeskripsikanya. tapi percayalah aku masih seperti yang dulu, hanya mungkin sedikit lebih diam ..dan mengamati, karena aku mulai merasa sulit deradaptasi dan mengenali kalian...