Tuesday, May 14, 2013

Obliviate

Pagi, senyap. Tak yakin pasti aku terjaga atau terbangun. Mungkin Kelopak Mataku terlihat setengah rapat. Enggan, mengusai seluruh sendiku. Rasanya mustahil aku akan bisa berdiri.

Apa aku terlihat murung? Apa aku selalu terlihat murung? mungkin salah atau juga tepat sekali

Ngilu. Seoonggok jiwa yang kuyu, asing dan tertutupi, aku pun sulit sekali menjangkaunya. Apalagi diding es disekitarnya yang rapuh, rentan meleleh tapi berlapis-lapis.

Apa boleh menyandarkan dahi ditembok lusuh untuk sekejap saja, mungkin beberapa detik? atau setidaknya setengah jam? atau jika boleh mungkin dua hari?  bagaimana jika berminggu-minggu?

Selalu seperti ada yang malu-malu, bimbang mau masuk atau keluar, dan pada akhirnya hanya mengganjal di tenggorokanku. hhhhh... seperti itu rasanya menjaga biar tak ada yang membanjir.

Jauh dari peradaban, hanya dengan pohon rindang tempatku berteduh.

Aku bertahan. dan akan tetap.


Apa kau melihatnya?