Tuesday, February 26, 2013

love makes the word go round yeay!

masih libur kuliah pasca ujian akhir semester 3. itu berarti 3 semester aku denganmu, baru sebentar,  kata orang baru seumur jagung. waktu itu awal perkuliahan, seminggu pertama aku hanya datang 2 kali pertemuan  untuk kelas malam, hari pertama dan hari terahir di minggu pertama. hari itu hari jumat, aku belum hafal nama-nama teman sekelas, cuma satu dua, dan beberapa yang ku hafal wajahnya tapi tak tau namanya. aku lupa namamu, dan sepertinya waktu itu aku duduk disebelahmu, kita berkenalan dengan percaya diri kuketikan nomor handphoneku di handphonemu, memalukanya kelakuan ku itu. setelah itu aku mengirim sms terlebih dahulu, sebenarnya cuma iseng dan kukirim ke banyak nomor, dan aku tertarik pada gaya smsmu waktu kau membalasnya. 
kita dekat. aku lupa tanggalnya, waktu kau melewatkan malam minggumu di anyer, atau mana aku lupa, sebenarnya aku sepi, dan ada teman laki-laki sekelas dengan kita yang ingin datang, aku iyakan saja karena aku sudah sering menolak tawaranya, dia sudah menyatakan perasaanya padaku, sebenarnya aku tak mau memberi harapan tapi aku tak tau bagaimana caranya agar tidak menyinggung perasaanya, dalihku cuma usianya yang lebih muda dariku. malam itu aku katakan padamu bahwa dia datang kerumahku, membaca balasanmu beberapa kali, dan aku puas. kusimpulkan, kau cemburu...

aku sudah hafal deru motormu, segera ku kenakan jilbabku. kupikir aku akan menunggu didalam saja. ku dengar hanya hening beberapa saat, tak ada suara tapak kakimu, dan handphoneku bergetar.
"Assalamu'alaykum..."
aku tersenyum, lucu, bahkan untuk sekedar naik tangga ke kos-ku pun kau malu. aku membuka pintu cepat-cepat, aku menjemputmu di tangga. dan aku sadar kau berbeda, aku mungkin teman wanita pertama yang kau kunjungi-dimalam-minggu. 
awalnya aku sulit mengikutimu berbicara dengan bahasa jawa wetanmu, tapi menggunakan bahasa jawa ngapakku, kau tak akan mengerti kurasa. sekarang aku mulai terbiasa. aku senang menyimak ceritamu, tentang keluargamu, teman-temanmu, masa kecilmu. aku suka caramu bercerita, caramu tersenyum, gigi putihmu.

-----------

hari pertunangan......kakaku
jujur aku ragu mengajakmu ke kampung halamanku, aku cemas dianggap ingin buru-buru menikah atau apa. dan lebih dari itu, aku cemas kau tak bisa menerima keluargaku. dan aku tak mampu menemukan kata-kata untuk mengatakan itu, dan kecemasanku dituntaskan dengan ajakan kakaku untukmu. aku bersyukur, itu lebih baik. 
kurang lebih 14 jam perjalanan dalam bus-karena macet. kita berdua, bersebelahan di bus pengap. bercerita panjang lebar, terkantuk-kantuk, aku lupa membayangkan bagaimana momen kau akan bertemu ayahku terjadi. dan terjadilah, ayahku yang memboncengkanmu, dan aku dengan uwa-ku di belakangmu, kalian berdua, maksudku kau-dan-ayahku terlihat membicarakan sesuatu, sepertinya seru. aku lega.

-----------

begitulah, mereka-ayah ibu kakak dan adiku menerimamu, bagi ibu, ia percaya padamu. kau tau? itu sangat berarti untuku. 
  
-----------

Setiap hari disisimu, aku nyaman. kau tidak pernah mengungkapkan perasaanmu dengan romantis, sejujurnya  aku mengharapkanya. terkadang aku rasa kau terlalu cuek, atau kau tidak tau cara memperlakukanku. atau kau memperlakukanku sama seperti kau memperlakukan teman-temanmu. bukan. bukan tentang mata kuliah, tentu bukan, tentang hal-hal kecil. sepele. tapi aku merasa kau perlu memperhatikanku. sedikit saja peduli pada urusanku dan perasaan sensitifku, aku tak bisa mengungkapkanya. pada ahirnya aku cuma manyun dan menggerutu, dan kau kebingungan. setiap api kemarahanku berkobar selalu saja luluh saat kau datang.
waktu aku membeku atas kehausanku tentang rasa pasti bahwa kau sungguh-sungguh akan melindungi dan menjagaku kadang menjadikanku benar-benar bisu, dan seketika menguap begitu saja saat menjadi makmumu dan mengaminkan doa-doamu.

------------

kau periang, kau selalu bisa menutupi masalah-masalahmu, bahkan dariku sekalipun. aku tak pernah mendengarmu mengeluh kecuali kau sering sakit kepala. dan aku mulai takut karena kau tak pernah mengeluh. aku menerka-nerka, apa kau tak  percaya padaku? apa kau sedemikian hebatnya sehingga tak ada yang perlu kau keluhkan? atau ini lebih menyakitkan, kau ragu padaku....dan aku takut. 
aku ingin bertanya padamu tentang ini, tapi kau selalu sibuk dengan handphonemu atau dengan membahas masalah-masalah lain dibandingkan dengan mengeluh padaku dan mencari jawaban apa kau ragu padaku.
aku fokus padamu, dan aku nyaris tak punya teman. aku takut akan kekhawatiranmu pada masa laluku, tak ada jalan lain selain menutup aksesku dari masa laluku, itu berarti juga dari teman-temanku, tidak, bukan karenamu tentu, ini hanya karena ketakutanku. dan jangan menyalahkan dirimu seperti biasa, karena aku tidak pernah meninggalkan mereka, dalam doa.




Songwriters: Jackson, Deon


You know love makes the world go round
And love, baby makes the seesaws go up and down
And it makes trees grow tall
And the most important thing of all
It makes a boy and girl, oh
Say they feel so fine, now

Without love flowers wouldn't grow in the spring
And without spring, yeah the birdies just couldnt sing
Everybody needs love
To watch the twinkling stars above
It makes a boy and girl,
Say they feel so fine, now

Oh... love makes you cry, now
That goes for Billy, Sherry, Bobby and Marsha and baby you and I
Oh, I can prove to you
That these facts of love are so true
It makes a boy and girl, yeah
Say they feel so fine, now

Love, love, sweet love love is so good, child
Ooh, it's so fine ooh...



Friday, February 08, 2013

Tentang Sahabat

jangan menganggapku sebagai antagonis, bukankah kalian yang meninggalkanku sendiri? apa aku perlu meminta kalaian menyapaku? aku rasa kalian tau seperti apa aku. aku bersyukur untuk kebahagiaan kalain, sungguh. kapan terahir kita bertemu? sudah lama ya? tidak, aku tidak membenci kalian, untuk apa? hanya saja seperti katamu kan? terkadang teman perlu rasa dibutuhkan. apa kamu ingat? mudah-mudahan. dan aku tak pernah mengingat kalian atau satu dari kalian tergopoh-gopoh membagi masalah kalian. sederhana.
dan memberiku alasan untuk menyelesaikan semuanya, sendiri. perlahan yang aku ingat aku yang lebih sering menanyakan kabar kalian, bukan seperti diriku yang dulu kan?.

akhir-akhir ini aku sering teringat masa kecil kita dulu, sebelum kita menyebut kita adalah sahabat, dulu sekali kalian menjauhiku, aku bahkan sering tak kalian ajak belajar. entah karena aku bungsu diantara kalian. entahlah yang jelas setelahnya kita menjadi teman kental. kita berempat. selebihnya kalian memberiku kenangan-kenangan indah, kekanak-kanakan, riang dan seterusnya.

terkadang lucu, mengingat dulu kita sering jatuh hati pada orang yang sama, beberapa kali aku memenangkanya, bukan maksudku membanggakan, itu hanya masa lalu, akupun tak tau apa dulu aku benar-benar jatuh hati, mungkin juga aku hanya terlalu tega pada kalian. apa ini karma? menjadi keterasinganku dari dunia kalian. dan kamu bilang aku yang sibuk membentengi diri agar kalian tidak melihatku? aku mengingatnya dengan sangat jelas.

baiklah, kali ini harus lebih tabah saja bagiku, mungkin saja ada kesempatan untuk bertemu kalian lagi, atau diberi kehidupan lagi, untuk berteman lagi, dengan kalian lagi. itu saja.
semoga kalian ditakdirkan untuk hidup bahagia dan berhasil. aamiin.

Friendship needs no words--it is solitude delivered from the anguish of loneliness
--Dag Hammarskjold--

Sincerity, truth, faithfulness, come into the very essence of friendship,
--William Ellery--

The proper office of a friend is to side with you when you are in the wrong. nearly anybody will side you when you are in the right
--Mark Twain--